Mengapa Kita Membaca Al-Qur'an Meskipun Kita Tak Mengerti Bahasa Arab?

Monday 25 June 2012

0 comments

Seorang muslim tua Amerika  tinggal di sebuah perkebunan/area disebelah timur Pegunungan Kentucky bersama  cucu laki-lakinya. Setiap pagi sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian  membaca Al-Qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan memcoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari. Suatu hari ia bertanya pada  kakeknya : “ Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa  memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku  selesai membaca dan menutupnya.  Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak  memahami artinya ?

Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu  di perapian, menjawab pertanyaan sang cucu : “Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan  bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.” Anak itu  mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua air yang dibawa  habis sebelum dia sampai di rumah. Kakeknya tertawa dan berkata, “Kamu harus  berusaha lebih cepat lain kali.” Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih  cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah. Dengan  terengah-engah dia mengatakan kepada kakeknya, tidak mungkin membawa sekeranjang  air dan dia pergi untuk mencari  sebuah ember untuk mengganti keranjangnya.  Kakeknya mengatakan : ”Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air.  Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ” dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan  cucunya mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin,  tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat  mungkin, air tetap akan habis sebelum sampai di rumah. Anak itu kembali mengambil / mencelupkan keranjangnya ke sungai  dan kemudian berusaha  berlari secepat mungkin, tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu  kosong lagi. Dengan terengah-engah, ia berkata : ”Kakek, ini tidak ada gunanya.  Sia-sia saja”. Sang  kakek menjawab : ”Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya ?. Coba lihat  dan perhatikan baik-baik keranjang itu .” Anak itu memperhatikan keranjangnya  dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat berbeda.  Keranjang  itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi  sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam. ” Cucuku, apa yang terjadi ketika  kamu membaca Al-Qur’an ? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama  sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah,  luar dan dalam. Itulah pekerjaan Allah dalam mengubah kehidupan kamu.



Solar Cell, Energi Alternatif

1 comments
Panel Surya atau yang lebih dikenal dengan Solar Cell adalah alat yang menyimpan energi cahaya matahari selama siang hari lalu merubahnya menjadi energi listrik. 

Saat ini solar cell memang masih minim informasi dan penerapannya di Indonesia. Tapi kita harus mengetahui tentang informasi ini. Selain bermanfaat untuk kita (menghemat biaya pengeluaran untuk tagihan listrik), solar cell juga berguna untuk merawat bumi kita (a.k.a GoGreen). 

Tulisan ini adalah tentang pemanfaatan solar cell pada rumah pribadi secara sederhana (karena masih minim informasi solar cell di Indonesia, maka informasi tentang penggunaan yang lebih kompleks pun masih kurang). 


Dalam penggunaan solar cell untuk membangkitkan listrik di rumah, ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan karena karakteristik dari panel surya / solar cell:
- Solar cell memerlukan sinar matahari. Tempatkan panel surya / solar cell pada posisi dimana tidak terhalangi oleh objek sepanjang pagi sampai sore.
- Solar cell menghasilkan listrik arus searah DC.
- Untuk efisiensi yang lebih tinggi, gunakan lampu DC seperti lampu LED.
- Instalasi kabel baru khusus untuk arus searah DC untuk perangkat berikut ini misalnya: lampu penerangan berbasis LED (Light Emiting Diode), kamera CCTV, wifi (wireless fideliity), dll.



Kalau kita membuat rumah baru, disarankan untuk  menggunakan PLN dan solar cell. Panel surya / solar cell digunakan untuk sebagian penerangan (dalam hal ini menggunakan arus searah DC) dan PLN untuk perangkat arus bolak balik AC seperti: Air Conditioning, Lemari Es, sebagian penerangan dll.
Bila listrik DC yang tersimpan dalam aki ingin digunakan menyalakan perangkat AC: pompa air, kulkas, dsbnya maka diperlukan inverter yang dapat mengubah listrik DC menjadi AC. Sesuaikan kebutuhan daya yang dibutuhkan dengan panel sel surya, inverter, aki.

Lampu LED sebagai Penerangan Rumah
Saat ini sudah ada lampu hemat energi yang menggunakan DC seperti lampu LED. Bandingkan lampu LED 3 Watt setara dengan Lampu AC 15 Watt.
Kekurangannya adalah:
- Instalasi kabel baru untuk lampu LED.
- Biaya pengadaan lampu yang lebih mahal.
Keuntungannya adalah :
- Penggunaan energi yang kecil
- Keandalan lampu LED 10 x lampu standard biasa
- Penggunaan kabel listrik 2 inti.


Lampu AC
Lampu LED
Voltage
220 VAC
12 VDC
Watt
15 Watt
3 Watt
Lifetime
6,000 jam
50,000 jam
Harga
+ Rp. 25,000
+ Rp. 250,000

Solar Cell Untuk Listrik AC
Bila kita berkeinginan untuk menggunakan energi sel surya untuk peralatan rumah lainnya, ikuti contoh perhitungan berikut ini.
Bila kita membutuhkan daya listrik Alternating Current sebesar 2000W selama 10 jam per hari ( 20KWh/hari ) maka dibutuhkan 24 panel sel surya dgn kapasitas masing-masing 210WP dan 30 aki @12V 100Ah. Ini berdasarkan perhitungan energi surya dari jam 7 pagi s/d jam 5 sore ( 10 jam ) dan asumsi konversi energi minimal 4 jam sehari.

Energi surya 
Jumlah panel sel    
           surya 
Kapasitas panel sel surya 
 Perhitungan
          Hasil
 4 jam
        24 panel
               210 Watt
 4 x 24 x 210
      20.160 Wh

Dasar perhitungan jumlah aki adalah 2 x 3 x kebutuhan listriknya.
Adanya faktor pengali 3 untuk mengantisipasi bila hujan/mendung terus-menerus selama 3 hari berturut-turut.  Sedangkan faktor pengali 2 disebabkan baterai tidak boleh lebih dari 50% kehilangan kapasitasnya bila ingin battery-nya tahan lama, terutama untuk battery kering seperti type gel dan AGM.  Dengan kata lain diusahakan agar DOD ( Depth of Discharge ) tidak melampaui 50% karena sangat mempengaruhi life time dari battery itu sendiri.

Jumlah Aki 
Voltage 
Ampere 
Perhitungan 
Hasil 

100 
12 Volt
100 Ampere hour 
100 x 12 x 100 
120.000 Watt hour





Sumber : http://www.panelsurya.com/


Pandji Pragiwaksono - 32

0 comments
Pandji Pragiwaksono

Merupakan pria kelahiran Singapura, 18 Juni 33 tahun lalu. Ia adalah seorang komedian, penyiar radio, presenter, penulis buku dan juga rapper. :-) Dia terkenal melalui acara "Kena Deh" di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia pada tahun 2006 - 2007. Namun namanya mencuat setelah acara itu ditayangkan kembali pada tahun 2008. Sebenarnya tidak cuma itu yang membuat dia terkenal. Dia itu penyiar radio Hard Rock FM Jakarta dari tahun 2004, secara pribadi, saya mengenal sosok Pandji saat menyiarkan acara radio tersebut.

Saya sangat tertarik dengan Pandji (maaf, tertarik sebagai inspirer loh, saya bukan gay) saat memandu acara Provocative Proactive. Sepertinya baru ada anak muda yang menggunakan metode yang berbeda (dari metode yang selalu sama tahun 60-an) yang memberikan aspirasi agak 'pedas' terhadap keadaan Indonesia tanpa menggunakan suatu hal yang bikin macet di jalan. Tapi sayangnya, acara itu 'kelar'. (penulis turut berduka).

Tapi, tulisan ini bukan tentang hal lain tentang Pandji, melainkan sisi musikalitas yang dia punya. Dulu kita punya musisi rap/hip-hop macam Neo, T-Five, Denada, Iwa K, dll. Namun sekarang, 'gak ada la yaw'. Memang genre musik tersebut bukan budaya negara kita, namun bagi saya pribadi, musik tidak dinilai dari mana musik itu berasal, melainkan makna, instrumen, porsi dan untuk siapa musik itu ditujukan. Memang Iwa K masih ada, tapi peminatnya sepi. Dibanding musik-musik yang muncul di acara tv pagi hari. Agaknya sedikit bahkan sangat membosankan. Pandji memunculkan kembali genre musik yang sempat ditinggalkan di Indonesia. Easy listening dan keren. Dua hal itu yang saya dapat ketika mendengarkan musik-musiknya Pandji. Musiknya mempunyai banyak makna, tidak hanya seperti musik sekarang yang melow-melow (a.k.a lagu cengeng). Musiknya merupakan aspirasi anak muda terhadap negeri ini, cinta seorang ayah terhadap keluarganya, cinta tentang anak terhadap bapaknya, kritikan kinerja negara saat ini, dll. Yang jelas, 'lo harus dengerin musiknya Pandji Pragiwaksono!'.

Album :
- Provocative Proactive
- You'll Never Know When Someone Comes In And Press Play On Your Paused Life
- Merdesa
- 32

Ups, sampai lupa. Saya akan membagikan beberapa musik dari album terakhirnya yang belum sepenuhnya release secara gratis. Eits, bukan berarti saya pembajak loh. 3 album Pandji sebelumnya saya beli original kok. Tapi 4 lagu di album barunya Pandji dapat di unduh secara gratis. Mulai dari bulan 21 Mei sampai 21 Oktober 2012, akan ada 2 lagu baru dari album 32 pada tanggal 21 tiap bulannya. GRATISSS!

http://www.pandji.com/32/

Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek

Wednesday 13 June 2012

7 comments
       Pemrograman berorientasi objek pertama-tama dibicarakan pada akhir tahun 1960 menggunakan bahasa SIMULA. Pada tahun 1970, bahasa pemrograman Smaltalk dikembangkan oleh Xerox PARC. Pada saat itu sebagian lain dari dunia menggunakan COBOL dan FORTRAN dengan metode dekomposisi fungsional. Perubahan terjadi selama beberapa dekade sampai dikenalnya faktor utama, yaitu:

- Konsep dasar berorientasi objek
       Konsep dasar pendekatan berorientasi objek mencapai kematangan. Pada umumnya, perhatian pada masalah coding telah berubah menjadi masalah analisa dan desain.

- Teknologi dasar pembangunan sistem
       Gagasan tentang coding sangat dipengaruhi oleh bahasa pemrograman yang tersedia. Sangat sulit memikirkan pemrograman terstruktur bila yang tersedia adalah Assembler, tetapi lebih mudah bila menggunakan Pascal. Sama halnya akan sulit untuk membuat coding berorientasi objek bila bahasa pemrograman yang dipilih COBOL atau FORTRAN. Hal ini lebih mudah bila menggunakan Java, C++, Borland Pascal versi baru, Smalltalk dan Ada.

- Kondisi sistem
       Sistem yang dibangun pada saat ini berbeda dengan sistem beberapa tahun yang lalu. Sistem sekarang lebih besar, kompleks dan juga dapat merupakan sistem yang interaktif. Sebagian besar code pada sistem yang modern memperhatikan user interface, seperti manipulasi window, icon, mouse, dan lain-lain. Pengalaman memperlihatkan bahwa pendekatan berorientasi objek merupakan cara yang lebih tepat untuk sistem berorientasi objek.

- Penggunaan model
       Banyak organisasi mendapatkan bahwa sistem yang dibangun pada saat ini cenderung berorientasi data dari pada sistem yang dibangun sekitar tahun 1970 dan 1980. Kompleksitas fungsional kurang diperhatikan dari pada waktu sebelumnya, penggunaan model mendapatkan prioritas yang lebih besar.

       Analisis dan Perancangan Berbasis Objek (OOAD) adalah rekayasa pendekatan software yang model sistemnya sebagai sekelompok objek yang saling berinteraksi. Setiap objek terdiri dari beberapa entitas yang mempunyai kepentingan dalam sistem yang dimodelkan, dan ditandai oleh class-classnya, elemen data dan perilakunya. Berbagai model dapat dibuat untuk menunjukkan struktur yang bersifat statis, perilaku dinamis dan run-time penyebaran obyek yang berkolaborasi. Ada beberapa notasi yang berbeda untuk mewakili model ini, seperti Unified Modeling Language (UML).
       Analisis berorientasi objek (OOA) adalah teknik permodelan objek untuk menganalisis kebutuhan fungsional sistem. Desain berorientasi objek (OOD) menguraikan model analisis untuk menghasilkan spesifikasi implementasi. OOA berfokus pada apa yang sistem lakukan, OOD tentang bagaimana sistem melakukannya.

Sistem Berorientasi Objek
       Sebuah sistem berorientasi objek terdiri dari objek. Perilaku sistem berasal dari kolaborasi dari objek tersebut. Kolaborasi antara objek melibatkan mereka mengirim pesan satu sama lain. Mengirim pesan berbeda dari memanggil fungsi jika benda sasaran menerima pesan, ia memutuskan sendiri apa yang akan dilakukan untuk melaksanakan layanan pesan itu. Pesan yang sama dapat diimplementasikan oleh fungsi yang berbeda, yang dipilih tergantung pada keadaan objek target.
       Pelaksanaan "Pengiriman pesan" bervariasi tergantung pada arsitektur sistem yang dimodelkan, dan lokasi dari objek yang dikomunikasikan dengan.

Analisis Berorientasi Objek
       Analisis berorientasi objek (OOA) adalah proses menganalisis tugas, untuk mengembangkan sebuah model konseptual yang kemudian dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas. Sebuah model OOA yang mempunyai ciri khas khusus akan menjelaskan perangkat lunak komputer yang dapat digunakan untuk memenuhi keperluan pengguna berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Selama fase analisis pemecahan masalah, analis mungkin mempertimbangkan pernyataan-persyaratan tertulis, dokumen visi formal atau wawancara dengan para pemangku kepentingan atau pihak berkepentingan lainnya. Tugas yang ditangani mungkin akan dibagi menjadi beberapa sub-tugas (atau domain), masing-masing mewakili bisnis yang berbeda, teknologi, atau daerah lain yang menarik. Setiap subtask akan dianalisis secara terpisah. Pelaksanaan kendala, (misalnya, konkurensi, distribusi, ketekunan, atau bagaimana sistem ini akan dibangun) tidak dipertimbangkan selama tahap analisis, melainkan, mereka ditangani selama desain berorientasi objek (OOD).
       Model konseptual yang dihasilkan dari OOA biasanya akan terdiri dari serangkaian kasus penggunaan, satu atau lebih UML diagram kelas, dan sejumlah diagram interaksi. Ini juga termasuk beberapa jenis antarmuka pengguna mock-up.

Perancangan Berorientasi Objek
Selama perancangan berorientasi objek (OOD), pengembang mendapatkan masalah dalam pengimplementasian untuk model konseptual yang akan dihasilkan dalam analisis berorientasi objek. Kendala tersebut dapat mencakup tidak hanya pada masalah yang diberikan oleh arsitek yang dipilih, tetapi juga non-fungsional - teknologi atau lingkungan - masalah, seperti transaksi throughput, waktu respon, run-time platform, lingkungan pengembangan atau mereka yang melekat dalam bahasa pemrograman. Konsep dalam model analisis yang dipetakan ke kelas implementasi dan interface yang dihasilkan dalam solusi model domain, yaitu penjelasan rinci tentang bagaimana sistem ini akan dibangun.



Sumber :
http://blog.mikail.web.id/2011/06/analisis-dan-perancangan-berorientasi.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Object-oriented_analysis_and_design


Perbedaan Analisis dan Perancangan Berbasis Objek Dengan Berbasis Terstruktur

0 comments
Analisis dan Perancangan Berbasis Objek (Object Oriented Analysis and Design - OOAD)
  
       Metode analisis dan perancanganberbasis objek melakukan pendekatan terhadap masalah dari perspektif obyek, tidak pada perspektif fungsional seperti pada pemrograman terstruktur. Akhir-akhir ini penggunakan analisis dan perancangan berbasis objek meningkat dibandingkan dengan pengunaan metode pengembangan software dengan metode tradisional. Sebagai metode baru dan sophisticated bahasa pemrograman berorientasi obyek diciptakan, hal tersebut untuk memenuhi peningkatan kebutuhan akan pendekatan berorientasi obyek pada aplikasi bisnis.
        Pengertian berorientasi objek ini berarti bahwa kita mengorganisir software sebagai kumpulan objek-objek tertentu yang memiliki data structured beserta perilakunya.
Metodologi Berorientasi Objek ini memiliki karakteristik :
- Encapsulation 
  •  Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang diproses.
  •  Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya.
  •  Data terlindung dari prosedur atau objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam objek itu sendiri.
- Inheritance
  • Inheritance adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data/atribut dan metode dari induknya langsung. Atribut dan metode dari objek dari objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya.
  • Inheritance mempunyai arti bahwa atribut dan operasi yang dimiliki bersama di anatara kelas yang mempunyai hubungan secara hirarki.
  •  Inheritance menggambarkan generalisasi sebuah kelas.
- Polymorphism
  •  Polimorfisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda.
  •  Kemampuan objek-objek yang berbeda untuk melakukan metode yang pantas dalam merespon message yang sama.
  •  Seleksi dari metode yang sesuai bergantung pada kelas yang seharusnya menciptakan objek.

Kelebihan dari metodologi berorientasi objek ini adalah :
  • Dibandingkan dengan metode Analisis dan Perancangan Terstruktur (Structured Analysis and Design - SSAD), OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan sistem
  • Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD.
  • Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem.
  • Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
  • Relasi obyek dengan entitas umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain.
  • Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebernaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks.
  • Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
  • OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
  • Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.

Kekurangan dari metodologi berorientasi objek ini adalah :
  • Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple.
  • Pada OOAD lebih fockus pada coding dibandingkan dengan SSAD.
  • Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.
  • Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem.
  • Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem.
  • OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama.
  • Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sliit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar.


 
  Analisis dan Perancangan Terstruktur (Structured Analysis and Design - SSAD)

       Adalah pengembangan sebuah model dari hasil analisa pemecahan permasalahan dengan menggunakan sebuah sistem komputer yang memiliki komponen – komponen dan hubungan yang sama atau serupa dengan permasalahan aslinya.

Kegiatan perancangan yang dilakukan adalah : 
  • Perancangan arsitektural. Kita merancang struktur modul P/L dengam mengacu pada model analisis yang sesuai (DFD). Langkahnya adalah: mengidentifikasi jenis aliran (transform flow atau transaction flow), menemukan batas-batas aliran (incoming flow dan outgoing flow), kemudian memetakannya menjadi striktur hirarki modul. Selanjutnya, kita alokasikan fungsi-fungsi yang harus ada pada modul-modul yang tepat.
  • Perancangan data. Kita merancang struktur data yang dibutuhkan, serta merancang skema basisdata dengan mengacu pada model analisis yang sesuai (ERD).
  • Perancangan antarmuka. Kita merancang antarmuka P/L dengan pengguna, antarmuka dengan sistem lain, dan antarmuka antar-modul.
  • Perancangan prosedural. Kita merancang detil dari setiap fungsi pada modul. Notasi yang digunakan bisa berupa flow chart, algoritma, dan lain-lain

Kelebihan dari metodologi terstruktur ini adalah :
  • Hal-hal penting diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
  • SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
  • Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.
  • SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.
  • SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan.
  • SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
  • SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti.

 Kekurangan dari metodologi terstruktur ini adalah :
  • SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
  • Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
  • Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
  • Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
  • Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi.
  • Pada SAAD sulit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.
  • SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
  • SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek.


Sumber :
http://supriliwa.wordpress.com/2010/05/07/perbandingan-metode-terstruktrur-dan-obyek-oriented-pada-pengambangan-sistem-informasi/
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=82478